Laba DSNG Kuartal II 2020 Naik 163%

JAKARTA, 30 JULI 2020 – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (“Perseroan”, “DSNG”) menunjukkan kinerja yang memuaskan dengan membukukan laba  kuartal II 2020 sebesar Rp 180 miliar naik 163% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh naiknya penjualan produk kelapa sawit dan meningkatnya harga jual CPO Perseroan. 

Selama enam bulan pertama tahun ini, Perseroan mencatat nilai penjualan sebesar Rp 3,15 triliun, naik 22% dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, penjualan kelapa sawit mencapai Rp 2,66 triliun atau memberikan kontribusi sekitar 84%. 

Penjualan segmen usaha kelapa sawit tersebut mengalami kenaikan sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang didorong oleh kenaikan harga rata-rata CPO Perseroan sebesar 23% menjadi Rp 7,8 juta per ton dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 6,4 juta per ton. 

Direktur Utama Perseroan, Andrianto Oetomo, mengatakan harga CPO mulai mengalami trend peningkatan pada tahun ini setelah sepanjang tahun lalu sempat melemah akibat melimpahnya stok minyak sawit di Indonesia maupun Malaysia. 

“Sepanjang tahun ini harga CPO mulai bergerak naik, meskipun trend harga CPO pada kuartal kedua 2020 lebih rendah dibandingkan pada kuartal pertama akibat turunnya permintaan sebagai dampak pandemi COVID-19 di beberapa negara. Kami optimistis trend kenaikan harga CPO tersebut akan terus berlanjut sampai akhir tahun seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi di beberapa negara setelah sebelumnya lock down,” kata Andrianto Oetomo dalam keterangan resminya.

Selain itu, program pemerintah yang konsisten dalam pengembangan proyek mandatory biodiesel, termasuk keberhasilan Pertamina dalam memproduksi bahan bakar dengan bahan minyak sawit sampai 100% (D100) memberikan potensi terhadap peningkatan pasok CPO di dalam negeri, yang akan mendorong peningkatan harga CPO. 

Pada semester I 2020, Perseroan mencatat perolehan EBITDA sebesar Rp 690 miliar, naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan margin EBITDA sebesar 22%, relatif sama dengan margin EBITDA pada semester I tahun lalu. 

Dari sisi operasional, selama enam bulan pertama tahun 2020, produksi CPO Perseroan mencapai 312 ribu ton, naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan berhasil meningkatkan kinerja pabrik kelapa sawit dengan peroleh Oil Extraction Rate (OER) sebesar 24,09% dibandingkan tahun lalu sebesar 22,99%.

Sementara itu, di segmen usaha produk kayu, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap volume penjualan baik panel maupun engineered flooring Perseroan. Meskipun volume penjualan produk panel pada enam bulan pertama tahun 2020 masih naik 6% menjadi 47.700 m3, namun volume penjualan pada kuartal kedua 2020 turun sekitar 15% dibandingkan kuartal pertama 2020.

Begitu juga dengan produk engineered flooring,  di mana volume ekspor pada semester I 2020 turun 7% menjadi 402 ribu m2, yang sebagian besar diakibatkan oleh turunnya volume penjualan pada kuartal kedua 2020 sebesar 32% dibandingkan kuartal I 2020.

PENERBITAN OBLIGASI
Sementara itu, terkait dengan Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi Tahap I Tahun 2020, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 451 miliar dari yang ditargetkan sebesar Rp 500 miliar. Jumlah tersebut diperoleh dari dua seri Obligasi, yakni Seri A dengan janga waktu 3 tahun dengan bunga tetap 9,60% dengan jumlah dana Rp 275 miliar dan seri B lima tahun dengan bunga tetap 9,90% dengan jumlah dana Rp 176 miliar.

Bertindak sebagai penjamin emisi dari penawaran umum ini adalah Mandiri Sekuritas dan BCA Sekuitas. Sedangkan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. Untuk penerbitan obligasi ini, Perseoan mendapatkan peringkat idA- (single A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum tersebut setelah dipotong biaya-biaya akan digunakan untuk melunaskan sebagian pinjaman Perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan pinjaman kepada anak perusahaan PT Swakarsa Sinarsentosa (SWA) yang selanjutnya akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman SWA kepada BCA. 

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2020, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 29 Juli 2023 untuk Seri A dan 29 Juli 2025 untuk Seri B.

Menurut Andrianto Oetomo, penawaran umum obligasi ini merupakan yang pertama dilakukan Perseroan sejak melakukan IPO pada tahun 2013 lalu. Penerbitan obligasi ini diharapkan dapat memberikan alternatif sumber pendanaan bagi Perseroan di tengah adanya gejolak pasar kredit pembiayaan akibat pandemi Covid-19. 

Sebelumnya Perseroan juga telah menandatangani fasilitas pinjaman senilai USD30 juta dengan jangka waktu 10 tahun dari Stichting andgreen.fund (&Green), suatu dana investasi finansial yang berdampak lingkungan yang berfokus pada pembiayaan produksi komoditas yang berkelanjutan dalam rangka perlindungan hutan tropis. Fasilitas pinjaman tersebut merupakan investasi kedua yang dilakukan &Green di Indonesia yang akan mempercepat strategi No Deforestation No Peat No Exploitation (NDPE) dari Perseroan.  


TENTANG PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk
PT Dharma Satya Nusantara Tbk didirikan pada 29 September 1980 yang bergerak di bidang industri kelapa sawit dan produk kayu. Saat ini, Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit dengan lahan tertanam 112.450 hektar dan 10 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 570 ton per jam, yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO.  Sedangkan di segmen usaha produk kayu, Perseroan memiliki pabrik pengolahan kayu di Jawa Tengah, yang memproduksi panel dan engineered flooring. 

KETERANGAN LEBIH LANJUT
Paulina Suryanti

Corporate Secretary

PT Dharma Satya Nusantara Tbk Jl. Rawa Gelam V Kav. OR/3B

Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta 13930, Indonesia

Email: corporate.communications@dsngroup.co.id