PRODUKSI Q4-2020 PULIH & HARGA CPO TINGGI DORONG LABA DSNG NAIK 168%

JAKARTA, 5 MARET 2021 – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (“Perseroan”, “DSNG”) membukukan laba tahun 2020 sebesar Rp 478 miliar, naik 168% dibandingkan laba tahun 2019, menyusul kenaikan harga rata-rata CPO Perseroan pada tahun 2020 lalu.

DSNG pada hari ini merilis Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit untuk periode 31 Desember 2020. Pada tahun 2020, DSNG memperoleh total penjualan sebesar Rp 6,7 triliun, naik 17% dibandingkan tahun 2019. Dari total penjualan tersebut, penjualan dari segmen kelapa sawit mencapai Rp 5,7 triliun atau naik 20% dibandingkan 2019. 

Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan penurunan tajam produksi TBS pada kuartal III tahun 2020 di hampir seluruh wilayah Malaysia dan Indonesia, tidak terkecuali di wilayah operasi Perseroan di Kalimantan, merupakan dampak dari rendahnya curah hujan yang disebabkan oleh El-Nino yang terjadi di tahun 2019, sehingga mendorong kenaikan harga CPO yang signifikan di tahun 2020 hingga mencapai harga tertinggi dalam 8 tahun terakhir.  Namun, produksi TBS Perseroan telah pulih pada kuartal IV 2020 mendekati tingkat produksi di kuartal IV tahun 2019 dan 51% lebih tinggi dibandingkan produksi di kuartal III tahun 2020.

“Harga rata-rata CPO DSNG tahun 2020 mencapai Rp 8,1 juta per ton, naik 26% dibandingkan harga rata-rata CPO tahun 2019 sebesar Rp 6,5 juta per ton.  Kenaikan harga CPO telah mendorong peningkatan marjin operasional,“ kata Andrianto Oetomo dalam pernyataannya.

Selain itu, menurut Andrianto Oetomo, kenaikan laba yang signifikan juga merupakan kontribusi dari turunnya biaya keuangan Perseroan, dampak dari konversi sebagian hutang Perseroan ke mata uang dollar Amerika Serikat pada bulan April dan Mei 2020 yang lalu.  

Pada tahun ini, DSNG memperoleh EBITDA sebesar Rp 1,65 triliun, atau bertambah Rp 338 miliar dibandingkan EBITDA tahun 2019 yang sebagian besar merupakan kontribusi dari segmen usaha kelapa sawit

Peningkatan laba di tahun 2020 menghasilkan jumlah kas yang cukup besar sehingga meningkatkan kemampuan Perseroan dalam membayar kembali pinjamannya, terbukti dengan Net Debt Service Coverage Ratio (DSCR) tahun 2020 sebesar 1,4 kali yang lebih besar dibandingkan tahun 2019 sebesar 1,1 kali.  Selain itu, proporsi hutang terhadap ekuitas (Net Debt to Equity ratio atau DER) juga turun signifikan dari 1,7 kali di tahun 2019 menjadi 0.9 kali pada tahun 2020, sebagai akibat dari peningkatan ekuitas karena adanya surplus revaluasi atas aset tanah pada akhir tahun 2020.

Pada tahun 2020, produksi CPO DSNG mencapai 637 ribu ton, naik 4% dibandingkan tahun 2019 sebesar 610 ribu ton. Kenaikan produksi CPO tersebut dapat dicapai dengan tambahan buah TBS yang dibeli dari pihak eksternal, seiring dengan tambahan kapasitas pabrik dari PKS baru dan tambahan lini baru sejak kuartal IV 2019, sekaligus untuk mengisi kekurangan TBS dari kebun inti yang turun 10% sebagai imbas dari El-Nino di tahun 2019.

Dibandingkan volume penjualan CPO DSNG pada tahun 2019 sebesar 666 ribu ton, volume penjualan pada tahun 2020 turun 4% menjadi 640 ribu ton.  Namun, di dalam volume penjualan 2019 tersebut terkandung sejumlah stok CPO yang berasal dari tahun 2018, sehingga apabila stok CPO tahun 2018 dikecualikan, maka volume penjualan tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 4%.

Sementara untuk produk kayu, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp 996 miliar, turun marjinal 0,5% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 1 triliun. Penurunan terutama berasal dari turunnya volume  produk panel, sebesar 11%, sebagai dampak pandemi COVID-19 yang masih melanda negara tujuan ekspor Jepang.  Namun sebaliknya, produk Flooring justru mengalami peningkatan volume dan harga, masing-masing sebesar 6% dan 1%, terutama didorong oleh peningkatan permintaan dari pasar Amerika Serikat. 

Pada tahun 2021 DSNG akan mengalokasikan biaya modal sebesar Rp 1 triliun, yang berasal dari dana internal dan pinjaman bank. Biaya modal tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan  2 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dengan tambahan kapasitas 105 ton TBS per jam, dan diperkirakan akan beroperasi pada kuartal IV tahun 2021. 

Selain itu, biaya modal juga akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Bio-CNG Plant kedua di Kalimantan Timur dengan memanfaatkan limbah cair (POME) dari 2 PKS dengan kapasitas produksi 120 ton TBS per jam, yang pembangunannya akan dimulai pada akhir Maret 2021 dan diharapkan selesai pada tahun 2022. 

TENTANG PT DHARMA SATYA NUSANTARA Tbk

PT Dharma Satya Nusantara Tbk didirikan pada 29 September 1980 yang bergerak di bidang industri kelapa sawit dan produk kayu. Saat ini, Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit dengan lahan tertanam 112,6 ribu hektar dan 10 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 570 ton per jam, yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO.  Sedangkan di segmen usaha produk kayu, Perseroan memiliki pabrik pengolahan kayu di Jawa Tengah, yang memproduksi panel dan engineered flooring

KETERANGAN LEBIH LANJUT

Paulina Suryanti

Corporate Secretary

PT Dharma Satya Nusantara Tbk 

Jl. Rawa Gelam V Kav. OR/3B

Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta 13930, Indonesia

Email: corporate.communications@dsngroup.co.id