Manajemen Risiko

Manajemen risiko di DSN senantiasa mengikuti perkembangan dunia usaha yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas bisnis. Kami yakin perbaikan manajemen risiko akan  menghasilkan sebuah sistem mitigasi risiko yang dapat diandalkan. Berbagai perbaikan tersebut  terus kami lakukan guna menopang sistem tata kelola yang telah ada. Bagi Perseroan, pengelolaan manajemen risiko yang optimal sangat penting untuk mengantisipasi apa yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencapai sasaran yang terdiri dari berbagai aspek, baik sasaran strategis,  operasional, kepatuhan dan finansial.

Saat ini Sistem Manajemen Risiko Perseroan yang komprehensif sedang dalam tahap penyempurnaan, bekerjasama dengan konsultan independen. Untuk mengevaluasi sistem manajemen risiko, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Dewan Komisaris melakukan peran aktif dalam pengawasan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga didorong untuk melaksanakan fungsi, yakni mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko, mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko serta mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan  persetujuan  Dewan Komisaris.

Profil Risiko Perusahaan

Perusahaan mungkin menghadapi risiko perizinan lahan yang dapat menjadi persoalan sengketa dengan masyakarat, yang dapat muncul dari adanya tumpang tindih lahan, perbedaan dalam penetapan batas lahan dan juga ketidakpastian peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah terhadap kebijakan lahan di daerahnya, yang dapat mempengaruhi usaha DSN Group secara negatif. Meskipun perusahaan telah menyetujui pemberian ganti rugi dalam pembebasan lahan kepada pemilik /penguasa lahan lahan dengan banyak pemilik lahan, namun masalah pada ganti rugi lahan dengan pemilik masih belum tercapainya kesepakatan dalam hal harga ganti rugi, sehingga mengakibatkan pengurusan HGU menjadi terlambat.

Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan mengembangkan program CSR yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan strategi usaha yang melibatan masyakat.

Perusahaan secara tegas melarang pembukaan lahan melalui pembakaran terbuka. Namun demikian terdapat risiko yang ditimbulkan oleh pihak ketiga di luar wilayah kendali perusahaan yang masih melakukan pembakaran terbuka untuk membuka lahan pertanian, yang dapat berdampak negatif bagi perusahaan. Hal ini diperparah dengan Perubahan Iklim yang menyebabkan kondisi cuaca yang tidak terduga dan ekstrim (EL Nino) seperti hujan yang berlebihan yang menyebabkan banjir dan kondisi kekeringan yang berkepanjangan serta suhu lingkungan yang tinggi.

Hal ini menimbulkan risiko yang akan menurunkan produksi dan hasil panen karena cuaca buruk. Serta risiko kebakaran dan banjir yang dapat menyebabkan kerusakan properti dan bahaya bagi karyawan kami serta masyarakat luas.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan memiliki inisiatif keberlanjutan baik untuk konservasi tanah maupun air serta upaya pengurangan emisi karbon dalam operasinya. Pemantauan kebakaran proaktif dilakukan secara teratur di dalam dan di luar lokasi menggunakan data satelit yang tersedia untuk mendeteksi titik panas. Ini dilengkapi dengan program penjangkauan masyarakat kami untuk menciptakan kesadaran tentang faktor perubahan iklim, bahaya kebakaran dan inisiatif mitigasi yang dapat diambil.

Silakan lihat bagian keberlanjutan kami untuk rincian lebih lanjut tentang tindakan mitigasi risiko kebakaran dan perubahan iklim tersebut.

Perusahaan menghadapi risiko harga produk minyak sawit yang berfluktuasi sesuai dengan harga internasional. Risiko itu juga dapat dipengaruhi oleh pajak ekspor atau pengaturan-pengaturan tarif atau larangan yang ditetapkan pemerintah atau yang berasal dari Negara lainnya.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan melakukan kontrak jangka panjang dengan pembeli utama dan selalu meningkatkan kualitas CPO yang dihasilkan Perseroan.

Dari waktu ke waktu, perusahaan terus mengejar peluang bisnisnya agar dapat tumbuh dan berkembang sehingga memberikan prospek yang menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Apabila dana yang digunakan untuk pengembangan perusahaan telah habis diinvestasikan, maka perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membiayai peluang bisnis tersebut. Dana tambahan tersebut dapat berupa modal baru atau pendanaan dalam bentuk lain sehingga perusahan dapat terus berkembang.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan selalu memantau arus kas untuk memastikan ketersediaan cash yang lebih besar dari jumlah bunga utang yang harus dibayar. Perseroan juga terus memonitor pinjaman berdasarkan rasio EBITDA tahun keuangan sebelumnya.

Meskipun sebagian biaya perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, pendapatan perusahaan dari bisnis pengolahan kayu sebagian besar dalam mata uang asing. Selain itu, pendapatan bersih CPO yang dijual berdasarkan harga lelang di pelabuhan juga mengikuti harga CPO di pasar internasional yang menggunakan mata uang asing. Koreksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak terhdadap kinerja perusahaan yang disebabkan oleh penyesuaian atau revaluasi pendapatan dalam bentuk dolar Amerika Serikat.

Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan melakukan lindung nilai. Selain itu, Perseroan juga menggunakan kurs mata uang asing yang tetap untuk pembelian pupuk di perkebunan.

Sebagian besar pinjaman perusahaan, baik pinjaman jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang, dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Suku bunga pada semua pinjaman bank DSN Group tunduk pada revisi yang dilakukan oleh bank pemberi pinjaman, yang dapat menyesuaikan suku bunga dengan memperhitungkan faktor-faktor ekonomi dan kebijakan moneter secara umum. Apabila suku bunga fasilitas kredit meningkat, maka biaya bunga akan mengalami peningkatan dan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan.

Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan membuat proyeksi keuangan menggunakan asumsi seperti proyeksi suku bunga kredit, pergerakan mata uang dan tingkat inflasi. Perseroan juga senantiasa memonitor pergerakan suku bunga perbankan.