See all Pages Sustainability

Sustainability

Ketahanan Pangan & Pendapatan Alternatif

Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan adalah strategi penting untuk mencapai tujuan Zero Hunger di UN SDG. Dalam lima tahun terakhir, arah kebijakan Badan Ketahanan Pangan Indonesia untuk penguatan ketahanan pangan di Indonesia difokuskan pada tiga bidang utama yaitu ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan dan pemanfaatan pangan. Kami memiliki komitmen untuk mengurangi dampak pada ketahanan pangan, yang berlaku untuk semua pemasok kami dalam rantai pasokan kami.

Di DSN Group, kami mempraktikkan prinsip-prinsip FPIC, di mana masyarakat lokal yang terkena dampak memiliki hak untuk mengatakan ‘tidak’ pada operasi yang direncanakan di tanah mereka, selama tahap pengumpulan informasi dan konsultasi terkait, negosiasi hingga kesepakatan tercapai.

Untuk memastikan ketahanan pangan lokal, diskusi partisipatif dan pemetaan penilaian HCV dan HCS akan mengungkap kondisi aktual dan perencanaan tata guna lahan masyarakat, termasuk pemilihan wilayah pasokan pangan. Identifikasi penggunaan lahan dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar, terutama untuk identifikasi lahan persawahan (padi), serta areal produksi pangan lainnya seperti areal Tembawang di Kalimantan. Komitmen yang sama berlaku untuk semua pemasok dan rantai pasokan.

Misalnya, di konsesi PT Agro Andalan (PT AAN)  dan PT Mitra Nusa Sarana (PT MNS), meskipun ada di wilayah yang  bukan termasuk HCV  atau HCS, direkomendasikan untuk dipertahankan dalam penggunaan lahan saat ini. Area Sawah dan Tembawang dipertahankan dan dimasukkan sebagai “No Go Area” untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit kami. Areal yang tidak termasuk dalam rencana penanaman karena pertimbangan tersebut adalah 1.480 ha di PT AAN dan 209 ha di PT MNS.

DSN Group juga konsisten membantu petani melalui pengembangan skema petani kecil (Plasma) dan petani swadaya. Tujuan dari skema ini adalah untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi petani kecil dan membantu mereka dalam pengentasan kemiskinan, sehingga setiap keluarga lebih berdaya dalam memenuhi kebutuhan primer, termasuk pangan.

Pendapatan Alternatif

Dengan menyediakan mata pencaharian alternatif, kami menciptakan intervensi yang bertujuan untuk mengurangi dan memitigasi kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan. Hal ini penting, terutama bagi petani (pekebun swadaya) atau masyarakat yang berada di wilayah berisiko tinggi terkait deforestasi dan degradasi lingkungan.

DSN Group telah menyediakan sejumlah peluang pendapatan alternatif bagi masyarakat lokal dalam konstruksi, transportasi, pendidikan, kesehatan, layanan, serta melalui bisnisnya sendiri.

Beberapa contoh adalah skema pembelian truk yang kami kembangkan untuk memungkinkan sekitar 420 KK menyediakan semua kebutuhan transportasi DSN Group (hampir 1.100 kendaraan untuk TBS, CPO, dan perjalanan pekerja), dan dukungan modal untuk membentuk serikat kredit. DSN Group juga membina pengembangan dan pengelolaan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bekerjasama dengan Universitas Sanata Dharma. Ini memberikan gaji guru dan layanan transportasi sekolah dan telah mengembangkan program pendidikan informal di rumah-rumah penduduk.