Penandataangan Nota Kesepakatan Pengelolaan Areal Konservasi

MuaraWahau – Pada hari ini tanggal 26 September 2013, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Group), melalui anak perusahaannya PT Dewata Sawit Nusantara, melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan (Memorandum of Agreement) dengan Lembaga Adat Dayak Wehea dalam rangka Pengelolaan Area Konservasi Melnyie/Estate Melenyu 4 di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut dilakukan oleh Bapak Dadam Saefulbahri, selaku Safety Health and Environment Department Head, Business Unit Agro I – DSN Group, dan Bapak Ledjie Taq, sebagai Kepala Adat Dayak Wehea Desa Nehas Liah Bing di Kecamatan Muara Wahau. Melalui kesepakatan ini, DSN Group akan melibatkan Masyarakat Adat Wehea untuk membantu menjaga dan mengelola Kawasan Konservasi di Melnyie/ Estate Melenyu 4 areal perkebunan milik PT Dewata Sawit Nusantara, yang luasnya mencapai 1.465 hektar.

Masyarakat Adat Wehea adalah suku yang pertama kali mendiami wilayah Muara Wahau dan merupakan suku yang tertua di wilayah tersebut. Komunitas ini telah dikenal luas sebagai komunitas masyarakat adat yang memperhatikan kelestarian lingkungan melalui upaya pengelolaan Hutan Lindung Wehea yang dilakukannya.

Dalam kegiatan konservasi di Areal Konservasi Melnyie/ Estate Melenyu 4, Lembaga Adat Wehea melalui kelompok penjaga hutan Wehea yang ada (Petkuq Mehuey) akan melakukan patroli pengawasan dan pemeliharaan di area tersebut secara bergiliran. DSN Group akan berkontribusi dengan cara memberikan berbagai macam pelatihan terkait pengelolaan konservasi dalam upaya mengelola kawasan tersebut.

Total Areal konservasi DSN Group di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, saat ini mencapai 3.500 hektar. Total areal tersebut tersebar di areal perkebunan kelapa sawit milik empat anak perusahaan DSN Group yaitu PT Swakarsa Sinarsentosa, PT Dharma Agrotama Nusantara, PT Dharma Intisawit Nugraha serta PT Dewata Sawit Nusantara.

“Mengingat di daerah tersebut masih mempunyai nilai keanekaragaman hayati yang tinggi, maka kami mencadangkan areal tersebut sebelum membuka perkebunan sawit.
Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam pelestarian lingkungan,” kata Dadam Saefulbahri.

Di dalam mengelola areal konservasinya, DSN Group telah bekerjasama dengan sejumlah institusi yang kompeten di bidangnya. Seperti dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berlangsung sejak tahun 2008. Selama kurun waktu tersebut, tim dari Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan inventarisasi potensi flora dan fauna di dalam areal konservasi pada perkebunan sawit DSN Group Muara Wahau.

Termasuk survey satwa endemik seperti orang utan (Pongo pygmaeus), beruang madu (Helarctos malayanus) dan Rangkong badak (Buceros rhinoceros), serta membuat koridor satwa agar hewan tersebut dapat bergerak leluasa dan hidup nyaman dalam habitat mereka. Di Kawasan konservasi juga masih terdapat tumbuhan bernilai konservasi tinggi seperti Ulin (Eusideroxylon zwageri) serta berbagai jenis Meranti merah (Shorea leprosula) dan Keruing gajah (Dipterocarpus grandiflorus) yang merupakan asli kalimantan.

Selain itu, DSN Group juga telah bekerjasama dengan Daemeter Consulting yakni konsultan independen dalam melakukan survey High Conservation Value (HCV).

TENTANG DSN GROUP
DSN Group didirikan pada 29 September 1980. Pada awalnya DSN Group mulai beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak di industry perkayuan. Pada pertengahan 1990-an, perseroan diversifikasi operasi untuk memulai akusisi lahan pada operasi minyak sawit dan memulai budidaya kelapa sawit pada tahun 2001 dan mengkomersialkan produksi dari CPO dan Palm Kernel pada tahun 2002.

INFORMASI LEBIH LANJUT
Supriyadi Jamhir
Corporate Communications Dept. Head
E-mail: supriyadi@dsngroup.co.id
Telp: +62 21 4618135 Ext. 135

DadamSaefulbahri
SHE Department Head
E-mail: dadam.saefulbahri@dsngroup.co.id
Telp. +62 21 4618135 Ext. 405