See all Pages Sustainability

Sustainability

Monitoring Populasi Orang Utan

Departemen SHE & Konservasi bekerjasama dengan Dr Yaya Rayadin dari Ecology and Conservation Center for Tropical Studies (Ecositrop) untuk melakukan survei populasi, distribusi dan kualitas habitat orangutan di kawasan konservasi PT Bima Palma Nugraha dari tanggal 11 – 17 April 2022 dan dari 6 – 11 Juni 2022.

Berdasarkan Orangutan Population, Distribution and Habitat Viability Assessment tahun 2022 di Perkebunan Sawit PT Bima Palma Nugraha dan tahun 2023 di PT Bima Agri Sawit oleh Ecositrop, diperkirakan terdapat 40 individu orangutan Kalimantan ( Pongo pygmaeus ) yang hidup di habitat seluas 715 Ha di PT BPN dan 64 individu orangutan Kalimantan ( Pongo pygmaeus ) yang hidup di habitat seluas 1.102 Ha hutan di dalam dan hutan sekitar PT BAS.

Upaya pelestarian orangutan menuju ke arah yang lebih baik telah diperlihatkan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Orangutan yang dibekali dengan kompetensi dalam menangani konflik OU, pembangunan jembatan orangutan (artificial corridor), penanaman pohon pakan seperti Ara/ ficus, Sosialisasi ke karyawan dan masyarakat sekitar, monitoring dengan menggunakan camera trap.

Kegiatan Menyusur Sungai Bengalon Untuk Melihat Distribusi Sarang OU di Sepanjang Riparian

Foto Hasil Tangkapan Camera Trap Satwa Bekantan di Artificial Corridor 1

Survei ini menandai sebuah tonggak penting, karena ini merupakan pertama kalinya PT BPN bekerja sama dengan Ecositrop yang berpengalaman dalam riset dan penanganan orangutan. Tim survei terdiri dari sembilan orang peneliti dari Ecositrop dipimpin oleh ahli orangutan Dr Yaya Rayadin dan delapan orang petugas dari Tim Konservasi PT BPN.

Metode yang digunakan dalam kegiatan survey distribusi populasi orangutan dan habitatnya adalah meliputi; (1) aerial survey menggunakan drone kamera visual dan thermal drone, (2) rapid survey, (3)inventarisasi sarang dengan menggunakan metode transek survey, dan (4) pemasangan trail camera.

Populasi Survei kepadatan populasi mengikuti prosedur penghitungan sarang standar. Hasilnya menunjukkan adanya orangutan dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan 33 individu orangutan. Ini merupakan kepadatan sekitar 4,32 individu/km2. Dari hasil survey transek darat dan udara, diestimasi kerapatan sarang orangutan sebanyak 950,5 sarang/km2.

Penggunaan Teknologi Thermal Drone Untuk Mendeteksi Keberadaan Orangutan

Di Tahun 2023 perusahaan mengadakan kerjasama dengan Ecositrop dalam melakukan kajian ilmiah tentang distribusi, populasi dan kondisi habitat orangutan di PT Bima Agri Sawit dimana areal konservasi Karangan dan Muara Bulan yang berada di dalam konsesi PT BAS merupakan habitat yang cukup potensial bagi berbagai jenis satwa yang dilindungi terutama orangutan. Diantara upaya melindungi OU di PT BAS adalah dengan melakukan pengelolaan pringgan dan pemantauan/ patroli secara terus menerus oleh petugas khusus serta dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) OU yang terlatih.

Pos Pemantauan dan Tim Satgas Monitoring Orangutan Areal Konservasi PT BAS

HASIL STUDI STRATEGI AKSI KONSERVASI ORANG UTAN

Sebagai kelanjutan dari hasil Studi Strategi Aksi Konservasi OrangUtan (SRAK-OU) sebelumnya yang dilakukan oleh Ecositrop, pusat studi konservasi keanekaragaman hayati dan ekologi di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk membangun koridor satwa liar, pada tahun 2023 Perseroan telah membangun 2 dari rencana 3 jembatan satwa liar yang dilengkapi dengan camera trap untuk memantau pergerakan satwa liar.

Pembangunan jembatan satwa liar sebagai salah satu tindakan antisipasi dari kasus konflik manusia-satwa liar tersebut dilaksanakan oleh Satuan Tugas Penanganan Konflik Satwa Liar (Satgas) di lanskap Bengalon dan Karangan, yang dibentuk Perseroan melalui entitas anak bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Kalimantan Timur.

Jembatan Koridor OU di PT BPN